Bandit Cantik

Kamu Akan Dihajar Sampai Semua Gigimu Rontok 



Kamu Akan Dihajar Sampai Semua Gigimu Rontok 

0"Jika baj*ngan seperti kalian ini mampu untuk mencongkel mata dan mengubah warna kulit, kulit kalian pasti lebih kuning dariku. Negaraku juga tidak menyukai sampah seperti kalian. Siapa yang membuat kalian seberani ini?"     
0

Suara arogan seorang wanita terdengar dari arah gang di waktu yang tepat. Semua pemuda itu mengalihkan pandangannya hanya untuk melihat dua wanita muda yang begitu cantik sedang berdiri tak jauh dari mereka.     

Sang pemimpin mengenakan gaun panjang berwarna biru dengan tangan yang sedang berkacak pinggang. Wajahnya tampak penuh dengan amarah.     

"Astaga, darimana datangnya wanita cantik ini? Berani sekali mereka mengganggu urusan kita."      

"Nona cantik, apa kamu ingin bersikap sok pahlawan dengan menyelamatkannya?"     

Yan Jinyi mengangkat alisnya dan berkata angkuh, "Aku tidak hanya ingin menyelamatkannya. Tapi aku juga mau memberi kalian pelajaran."     

Beberapa pemuda asing itu tidak mengerti dan saling berbisik. Sampai salah satu dari mereka mulai menjelaskan, barulah mereka saling bertukar pandang dan tertawa terbahak-bahak.     

"Nona, kamu terlalu sombong di negara asing. Apa orang tuamu tahu ini?"     

"Kamu akan dihajar sampai semua gigimu rontok. Apa orang tuamu tahu?"     

Tanya Yan Jinyi balik dengan raut wajah datar.     

Pemuda yang tengah meringkuk di tanah tiba-tiba bersuara, "Nona, cepat pergi. Chen Zhongjie dan gengnya sering menindas orang-orang Negara Z seperti kita."     

Chen Zhongjie?     

Saat ingin bertanya siapa Chen Zhongjie, pemuda berambut pirang yang menyindirnya barusan tiba-tiba menendang pemuda itu lagi, "Kamu terlalu banyak bicara. Ayo, jilat sepatuku sampai bersih. Kalau sudah, baru aku akan mengampunimu dan juga melepaskan kedua wanita cantik itu, bagaimana?"     

Hidung pemuda itu sudah memar dan wajahnya pun lebam. Dia menatap Chen Zhongjie dengan ekspresi penuh harap saat mendengarnya, "Apa kamu serius?"     

"Tentu saja, cepat."     

Sebagai orang dari Negara Z, dia bukan hanya tidak mau mengakui kewarganegaraannya, tapi juga mempermalukan orang dari Negara Z. Dada Yan Jinyi sudah naik turun penuh amarah.     

"Dasar sampah, keberadaan kalian hanya membuat malu umat manusia. Si*lan, aku akan menegakkan keadilan atas nama Tuhan hari ini."     

"Nona, kamu mengutuk orang lain dengan sangat kejam." Chen Zhongjie sama sekali tidak memperhatikan mata Huo Qingyuan yang menatapnya penuh simpati. Pemuda itu melangkah maju dan mengulurkan tangannya untuk menyentuh wajah Yan Jinyi. Yan Jinyi mengenggam pergelangan tangan pemuda itu secepat kilat.     

Jinyi kemudian menariknya menggunakan satu tangan. Begitu Chen Zhongjie akan jatuh ke arahnya, dia segera mengangkat kaki dan menendang perut pemuda itu.     

Chen Zhongjie terlempar hingga punggungnya menabrak dinding dengan keras.     

Tidak ada yang tahu kalau akan terjadi hal seperti ini. Mereka semua menatap Chen Zhongjie yang tengah meringkuk di tanah dan mengaduh kesakitan.     

"Kalian… Kenapa kalian masih berdiri? Jal*ng kecil itu sudah begitu berani dan sombong di wilayah kita. Cepat tangkap dia!"     

Sekelompok pemuda itu mulai bersiap menyerang.     

Yan Jinyi mengaitkan tangannya di belakang tubuh dan menatap mereka dengan wajah tanpa ekspresi.     

Yang pertama kali menyerangnya adalah pemuda asing paling kekar di antara semuanya. Dia tersenyum cabul pada Yan Jinyi dan menatapnya penuh keyakinan.     

"Huo Qingyuan, mundur. Jangan mengganggu permainanku."     

Huo Qingyuan mengangguk-angguk.     

'Bagaimana ini? Aku sangat bersemangat. Aku masih belum pernah melihat Kakak Ipar Kedua bertanding dalam formasi satu lawan sepuluh. Apa Kakak Ipar akan kalah?'     

'Mustahil, Kakak Ipar Kedua sangat kuat.'     

'Benar, aku harus merekam momen kemenangan Kakak Ipar Kedua dan mengirimkannya pada Kakak Ketiga untuk pamer.'     

Sebagai seorang bandit wanita yang menakutkan, kemampuan bela diri Yan Jinyi adalah salah satu yang terbaik di pertandingan.     

Dia tidak takut pada pedang, senjata, maupun kuda besi. Apalagi dengan para semut ini?     

Yan Jinyi menyeringai saat dia dikepung.     

Huo Qingyuan bahkan tidak melihat bagaimana Yan Jinyi bergerak. Dia hanya melihat para berandal itu jatuh ke tanah satu demi satu.     

Saat Yan Jinyi hendak melumpuhkan orang terakhir, dia mengangkat tangan dan menyentuh hidungnya terlebih dahulu. Matanya penuh dengan tatapan menghina, "Negara Z kami adalah negara yang besar dan memiliki sejarah panjang sejak ribuan tahun lalu. Seni bela diri kami begitu terkenal di seluruh penjuru dunia. Melihat kemampuan kalian yang payah ini, aku hanya menggunakan jurus yang paling mudah di negaraku."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.